Prosedur Pengoperasian Mesin-Mesin Penjahitan Sesuai Standar Persyaratan di Industri

     Untuk melakukan pekerjaan penjahitan, maka diperlukan pengetahuan dalam mengoperasikan mesin-mesin penjahitan sesuai dengan standar persyaratan di industri. 

  1. Prosedur Menghidupkan Mesin Jahit
  • Menyalakan stop kontak
  • Menyalakan mesin pada posisi ON
  • Ketika akan meng-ON-kan mesin, posisi kaki kanan mengerem pedal, maka akan terdengar suara dengungan mesin, bila tidak terdengar maka lakukan cek kembali pada motor. Apabila keluar angin berarti mesin dalam keadaan benar untuk menjahit.
  • Apabila mesin tidak berbunyi atau tidak mengeluarkan angin, maka matikan mesin dengan segera (OFF) untuk menghindari mesin terbakar.
   2. Teknis Menjalankan Mesin Jahit
  • Teknik ini digunakan untuk memeriksa kondisi mesin jahit (baik/tidak).
  • Lakukan pemeriksaan kondisi mesin, untuk mengetahui kondisi mesin.
  • Periksa apakah mesin dalam kondisi baik ataukah tidak.
  • Lakukan pemeriksaan pada jarum dan skoci, serta sepatu.
  3. Prosedur menjalankan mesin jahit
      Prosedur ini dilaksanakan ketika mesin siap akan digunakan.
  • Menghandel mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang (½ full), jalan pelan.
  • Menjahit kain tanpa benang.
  • Mengatur langkah setikan antara 1 – 3 setikan secara berulang-ulang.
  4. Pemeriksaan pada Jarum dan Sepatu Mesin Jahit        Jenis-jenis jarum yang digunakan pada mesin jahit, yaitu
  • DB x 1 (Mesin jahit jarum 1 (kepala jarum kecil))
  • DC x 1 (Mesin obras benang 3.4.5 (jarum paling pendek))
  • DP x 5 (Mesin lubang kancing (kepala jarum besar))
  • DP x 17 (Mesin bartack (kepala jarum panjang))
  • VO x 13 (Mesin kansai spesial (jarum serat badan melilit))
  • LW HT (Mesin sum (jarum bentuk U))
        Cara memasang jarum pada mesin jahit
        Bagian-bagian dari jarum adalah sebagai berikut :
        Bagian-Bagian Jarum
        Sedangkan urutan pemasangan jarum pada mesin jahit adalah sebagai berikut :
  • Arah cekungan jarum berada di sebelah atas
  • Takeup mesin ada di posisi atas
  • Sekrup dikendurkan
  • Jarum disesuaikan arah dan masukkan pada posisi lubang jarum sampai mentok
  • Kencangkan sekrup sampai benar.
        Jenis-jenis sepatu yang digunakan di industri garmen
        Jenis-jenis sepatu yang umum digunakan di industri garmen adalah sebagai berikut :
  • Sepatu standar
  • Sepatu stik kanan
  • Sepatu stik kiri
  • Sepatu stik sebelah kanan
  • Sepatu resliting/ziper
  • Sepatu sebelah kiri
  • Sepatu garpu
        Cara memasang sepatu pada mesin jahit
        Urutan memasang sepatu pada mesin jahit adalah sebagai berikut :
  • Posisi mesin dalam kondisi mati
  • Takeup mesin berada di atas
  • Kendorkan baut pengikat dengan screw driver
  • Pasang sepatu sesuai posisinya, kencangkan kembali baut pengikat
  • Cek kesesuaian posisi sepatu dengan pelat lubang jarum. Atur kembali bila belum tepat.
  5. Pemasangan Benang pada Mesin Jahit
    Setelah jarum terpasang dengan baik, selanjutnya pemasangan benang dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
  • Tarik ujung benang dari cones yang berada di penyangga benang.
  • Masukkan ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama dan kedua.
  • Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan pengaman benang yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum).
  • Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan benang.
  6. Pemeriksaan Spool dan Skoci pada Mesin Jahit
        Pemasangan spool dan benang
  • Memasang cones benang di tiang pertama (tiang cone)
  • Ujung benang dimasukkan ke penjepit benang dan sekaligus tension
  • Pasang bobin pada rumah bobi
  • Ujung benang dililitkan pada bobin.
        Pemasangan skoci
  • Ambil skoci
  • Masukkan spool pada skoci
  • Ujung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam
  • Sisa ujung benang ± 10 Cm
        Bagian-bagian dan kegunaan bobin case/skoci
        Bobin Case/Sekoci

        Keterangan :
        1. Lubang jalan benang
        2. Bobin case
        3. Latch
        4. Tension spring
        5. Baut pengatur tegangan benang
        6. Celah untuk menyisipkan ujung benang dari bobin.

      Pemasangan bobin case/skoci
  • Pegang ujung benang
  • Hentikan putaran bobin dengan tangan kiri
  • Masukkan benang melewati tension spring hingga terdengar bunyi klik
  • Buka tangan dengan latch
  • Masukkan bobin case ke dalam proses pengait, hingga terdengar bunyi klik
  • Tutup side plate
  7. Penggulungan Benang

    Penggulungan benang dapat dilakukan pada saat menjahit. Ketika menggulung bobin sewaktu tidak menjahit, presser foot harus dinaikkan benang dari jarum dan naikkan pelatuk untuk mencegah benang kusut di sekitar palatuk.
    Bagian-Bagian Penggulung Benang

    Keterangan :
    1. Bobin winder spindle
    2. Pengantar benang
    3. Tension discs
    4. Trip latch
    5. Katrol
    6. Baut penyetel untuk mengurangi jumlah benang pada bobin
    7. Baut penyetel untuk pengisian benang pada bobin.

  8. Metode Penggulungan Benang
    Cara Menggulung Benan
  • Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai tertahan.
        CATATAN : Tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam celah pada spindle.
  • Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs.
        CATATAN : Tension discs sebaiknya disesuaikan dengan jenis benang yang digunakan
            Benang halus, tegangannya lebih besar
            Benang kasar, tegangannya berkurang
            Benang sintetis mempunyai karakter cenderung untuk mulur kalau ditarik atau
            digulung terlalu ketat. Benang jenis ini memerlukan tegangan yang lebih kecil.
  • Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari sisi luar.
  • Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin sudah penuh, penggulung akan berhenti secara otomatis.
  • Jumlah benang yang digulung dapat disetel menggunakan baut-6. Untuk memperbanyak jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk mengurangi jumlahnya putaran sekrup berlawanan arah jarum jam.
  • Hasil terbaik akan dicapai apabila bobin digulung hingga 4/5 dari kapasitas maksimal.
  9. Penggulungan yang Tidak Merata
    Benang digulung secara merata pada bobin seperti yang terlihat pada gambar (A). Jika gulungan terlalu banyak pada satu sisinya seperti pada (B) dan (C), sesuaikanlah dengan memindahkan tension bracket (7) ke kanan atau kiri.
    Bentuk Penggulungan Benang
  • Ke arah kanan jika membutuhkan benang lebih banyak di sebelah kanan.
  • Ke atah kiri jika membutuhkan benang lebih banyak di sebelah kiri.



Sumber artikel : garmenstudionline.blogspot.com
Previous
Next Post »